kimia-campur

Senin, 28 Juni 2010

Silika Sekam Padi

Sekam padi merupakan residu pertanian dengan jumlah melimpah di Indonesia pada umumnya dan Provinsi Lampung pada khususnya. Data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik Lampung (2004) menunjukkan bahwa di daerah ini terdapat lahan pertanian padi seluas 476.436 ha, dengan produksi padi mencapai 1.797.623 ton per tahun. Dari produksi tersebut diperkirakan dihasilkan sekam sekitar 360.000 ton, yakni sekitar 20% dari berat padi yang dihasilkan. Dengan demikian, pemaanfaatan silika adi merupakan kontribusi penting bagi pembangunan nasional, khususnya sektor pertanian padi. Faktor pendukung lainnya adalah bahwa silika sekam padi juga diketahui mempunyai sifat yang sangat homogen dan karakteristik fasanya dapat diatur dengan suhu sintering untuk mendapatkan fasa amorf, kristobalit, dan tridimit (Shinohara and Kohyama, 2004). Silika sekam padi juga mempunyai reaktifitas yang memungkinkannya untuk difungsionalisasi dengan senyawaan silan untuk mendapatkan material turunan dengan sifat yang khas, misalnya sebagai penukar ion (Ginting, 2006).

Sekam padi adalah bagian terluar dari butir padi, yang merupakan hasil sampingan saat proses penggilingan padi dilakukan. Sekitar 20 % dari bobot padi adalah sekam padi dan kurang lebih 15 % dari komposisi sekam adalah abu sekam yang selalu dihasilkan setiap kali sekam dibakar (Hara, 1986). Nilai paling umum kandungan silika dari abu sekam adalah 94 - 96 % dan apabila nilainya mendekati atau di bawah 90 % kemungkinan disebabkan oleh sampel sekam yang telah terkontaminasi dengan zat lain yang kandungan silikanya rendah. Silika yang terdapat dalam sekam ada dalam bentuk amorf terhidrat (Houston, 1972). Tapi jika pembakaran dilakukan secara terusmenerus pada suhu di atas 650oC akan menaikkan kristalinitasnya dan akhirnya akan terbentuk fasa kristobalit dan tridimit dari silica sekam (Hara,1986).

Silika merupakan bahan kimia yang pemanfaatan dan aplikasinya sangat luas mulai bidang elektronik, mekanik, medis, seni hingga bidang-bidang lainnya. Salah satu pemanfaatan serbuk silika yang cukup luas adalah sebagai penyerap kadar air di udara sehingga memperpanjang masa simpan bahan dan sebagai bahan campuran untuk membuat keramik seni. Sedangkan silika amorf terbentuk ketika silikon teroksidasi secara termal. Silika amorf terdapat dalam beberapa bentuk yang tersusun dari partikel-partikel kecil yang kemungkinan ikut tergabung. Biasanya silika amorf mempunyai kerapatan 2,21 g/cm3 (Harsono, 2002)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar